Return to site

Equityworld Futures - Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah dalam Tujuh Bulan di Tengah Gejolak Keuangan Global

broken image

Harga minyak dunia mengalami penurunan signifikan, mencapai level terendah dalam tujuh bulan terakhir pada awal Agustus 2024. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat mengenai kondisi ekonomi global dan gejolak di pasar keuangan. Berbagai faktor berkontribusi terhadap tren penurunan ini, termasuk pelemahan pasar saham global dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya ​ (EWF Pro)​.

Kondisi Pasar dan Reaksi Harga Minyak

Harga minyak mentah Brent tercatat turun hingga sekitar $75 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) mencapai $70 per barel. Penurunan harga ini didorong oleh aksi jual besar-besaran di pasar keuangan, yang dipicu oleh kekhawatiran akan resesi global dan ketidakpastian ekonomi. Penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS, yang membuat komoditas ini lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya​ (EWF Pro)​.

Pasar minyak global juga mengalami tekanan dari kekhawatiran akan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi permintaan minyak karena memperlambat aktivitas ekonomi. Selain itu, data ekonomi yang lemah dari beberapa negara utama menambah kekhawatiran tentang potensi resesi, yang semakin membebani harga minyak​ (EWF Pro)​​ (EWF Pro)​.

Faktor Geopolitik dan Dampaknya

Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik juga turut mempengaruhi harga minyak. Meskipun ada beberapa kekhawatiran mengenai potensi eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel, pasar tampaknya lebih fokus pada risiko ekonomi. Ketegangan ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut, namun berita mengenai kemungkinan penurunan ketegangan memberikan sedikit kelegaan bagi pasar​ (EWF Pro)​.

Dampak pada Pasar Lainnya

Tidak hanya harga minyak yang terdampak oleh gejolak pasar ini. Pasar saham global juga mengalami penurunan signifikan, dengan indeks utama seperti Dow Jones dan S&P 500 mencatat penurunan terbesar mereka sejak 2022. Kondisi ini menambah tekanan pada harga komoditas, termasuk minyak, yang sangat sensitif terhadap perubahan sentimen pasar dan prospek ekonomi global​ (EWF Pro)​.

Prediksi dan Prospek Kedepan

Dalam waktu dekat, harga minyak diprediksi akan terus berfluktuasi seiring dengan perkembangan situasi ekonomi global dan geopolitik. Para analis memperkirakan bahwa volatilitas di pasar minyak akan tetap tinggi, terutama jika kekhawatiran akan resesi global terus meningkat. Selain itu, setiap perkembangan signifikan dalam kebijakan moneter oleh bank sentral utama, terutama Federal Reserve, akan sangat mempengaruhi harga minyak​ (EWF Pro)​.

Secara keseluruhan, situasi saat ini menunjukkan tantangan besar bagi pasar minyak, dengan kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik yang berkontribusi pada ketidakpastian dan volatilitas harga. Investor dan pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan terbaru untuk mengelola risiko yang ada.

 

Sumber: ewfpro