Return to site

PT Equityworld Futures - Harga Minyak Turun, Namun Catat Kenaikan Bulanan Kedua karena Harapan Pasokan yang Lebih Ketat

broken image

Harga minyak dunia kembali menjadi sorotan pada bulan Februari, dengan pergerakan harga yang menarik perhatian pasar dan investor. Meskipun terjadi penurunan pada hari Kamis, harga minyak masih mencatatkan kenaikan bulanan kedua berturut-turut, didorong oleh harapan akan pasokan yang lebih ketat di pasar.

Penurunan Harga pada Hari Kamis

Pada hari Kamis, harga minyak dunia mengalami penurunan. Kontrak berjangka minyak mentah AS turun 0,4% menjadi $78,26 per barel, sementara kontrak Brent juga turun 0,3% menjadi $81,88 per barel. Meskipun terjadi penurunan, kedua benchmark ini masih berhasil mencatat kenaikan bulanan selama bulan Februari.

Data Inflasi dan Dampaknya

Data indeks harga pengeluaran konsumen yang dirilis sebelumnya menunjukkan kenaikan sebesar 0,3% dalam sebulan dan 2,8% secara tahunan pada bulan Januari. Data ini sejalan dengan perkiraan para ekonom dan memberikan kelegaan bagi pasar setelah tanda-tanda inflasi yang lebih cepat pada bulan sebelumnya. Indeks harga PCE inti, yang merupakan ukuran inflasi favorit Federal Reserve, naik 0,4% dalam sebulan pada bulan Januari, dengan kenaikan tahunan sebesar 2,8%.

Harapan Pemangkasan Produksi OPEC+

Sentimen pasar juga didorong oleh harapan bahwa OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, akan memperpanjang pemangkasan produksi mereka hingga kuartal kedua. OPEC+ diperkirakan akan mempertahankan kebijakan pemotongan produksi hingga akhir tahun 2024. Keputusan ini akan diambil dalam pertemuan pada awal Maret.

Penurunan Produksi Minyak AS

Sementara itu, produksi minyak AS sedikit turun dari rekor tertinggi yang terjadi pada bulan sebelumnya. Produksi minyak mentah AS turun menjadi 13,315 juta barel per hari pada bulan Desember, turun dari rekor 13,314 juta barel per hari yang terjadi pada bulan November. Penurunan produksi ini turut mendukung harapan akan pasar yang lebih ketat.

Tren Permintaan di Tiongkok dan Konflik di Timur Tengah

Namun, harapan akan permintaan minyak dari Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, turut menimbulkan kekhawatiran. Sebuah perusahaan produsen minyak milik negara di Tiongkok memperkirakan bahwa permintaan minyak akan tetap stagnan sepanjang tahun ini. Di sisi lain, konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hamas masih berlanjut tanpa tanda-tanda perdamaian, yang turut mempengaruhi pasar minyak global.

Dalam keseluruhan, pasar minyak dunia tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor, dari data ekonomi hingga keputusan produsen utama minyak. Investor tetap waspada terhadap perubahan kondisi pasar yang dapat berdampak langsung pada harga minyak di masa mendatang.

Sumber: Investing