Return to site

PT Equityworld Futures - Minyak Melemah karena Kewaspadaan Fed Mengalahkan Pembicaraan Perpanjangan Pemotongan OPEC+

broken image

Minyak mentah mengalami penurunan pada perdagangan Asia awal pada Rabu karena prospek siklus pemotongan suku bunga AS yang tertunda mengatasi dorongan yang diberikan oleh pembicaraan perpanjangan pemotongan produksi dari OPEC+.

Harga Minyak

Futures minyak Brent turun 38 sen, atau 0,45%, menjadi $83,27 per barel pada pukul 0110 GMT, sedangkan futures minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 35 sen, atau 0,44%, menjadi $78,52 per barel.

Pengaruh Keputusan Bank Sentral AS

Sentimen investor terus dipengaruhi oleh sinyal akan dimulainya pemotongan suku bunga AS yang tertunda karena kekhawatiran atas inflasi yang persisten.

Pada hari Selasa, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman menyatakan bahwa dia tidak terburu-buru untuk memotong suku bunga AS, terutama mengingat risiko-risiko naiknya inflasi yang bisa menghambat kemajuan dalam mengendalikan tekanan harga atau bahkan menyebabkan munculnya kembali tekanan harga.

Pengaruh Biaya Pinjaman Tinggi

Pernyataan ini menyusul komentar serupa dari Presiden Bank Federal Reserve Kansas City, Jeffrey Schmid, pada hari Senin. Biaya pinjaman tinggi biasanya akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Perkembangan di Gaza dan Pengaruhnya

Pada hari Selasa, Presiden AS Biden mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk menghentikan aktivitas militer di Gaza selama bulan suci Muslim, Ramadan. Namun, Israel dan Hamas, serta mediator Qatar, semuanya bersikap hati-hati tentang kemajuan menuju gencatan senjata di Gaza.

Serangan terhadap kapal di Laut Merah oleh Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman sebagai dukungan bagi Palestina telah meningkatkan tarif pengangkutan dan waktu pengiriman. Gencatan senjata yang disepakati di Gaza bisa mengarah pada penurunan ketegangan di arteri pengiriman global.

Perpanjangan Pemotongan Produksi OPEC+

Harga kedua benchmark minyak naik lebih dari $1 per barel pada hari Selasa setelah Reuters melaporkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya yang dipimpin oleh Rusia (OPEC+) akan mempertimbangkan untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak sukarela ke kuartal kedua, untuk memberikan dukungan tambahan bagi pasar. Dua sumber mengatakan bahwa pemotongan itu bisa berlangsung hingga akhir tahun.

Pada bulan November, OPEC+ setuju untuk pemotongan sukarela sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) untuk kuartal pertama tahun ini, yang dipimpin oleh Arab Saudi yang melanjutkan pemotongan sukarela sendiri.

Langkah Larangan Ekspor Gasoline Rusia

Juga pada hari Selasa, otoritas Rusia mengumumkan larangan ekspor bensin selama enam bulan mulai 1 Maret untuk mengkompensasi meningkatnya permintaan dari konsumen dan petani serta untuk memberikan waktu untuk pemeliharaan terencana kilang minyak.

Kesimpulan

Pergerakan harga minyak dunia terus dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari keputusan bank sentral AS, perkembangan di wilayah konflik seperti Gaza, hingga langkah-langkah pemotongan produksi dari OPEC+. Para investor perlu memantau dengan cermat perkembangan ini untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Dengan demikian, meskipun harga minyak turun pada perdagangan Asia awal, kondisi pasar terus berubah dan bisa saja mengalami perubahan cepat berdasarkan berita dan keputusan politik serta ekonomi global.

Sumber: Reuters, Investing