Return to site

Equityworld Futures - Futures Minyak Mentah Lebih Rendah pada Jam Dagang AS

broken image

Harga minyak mentah berjangka mengalami penurunan dalam perdagangan di New York Mercantile Exchange (NYMEX) pada hari-hari terakhir. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik yang mempengaruhi pasokan dan permintaan minyak global.

Faktor Penurunan Harga

1. Permintaan dan Penawaran GlobalPermintaan minyak mentah global diperkirakan menurun seiring dengan perlambatan ekonomi di berbagai negara maju. Ketidakpastian ekonomi global, termasuk kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat dan Eropa, turut menekan harga minyak. Pasokan minyak juga mengalami peningkatan, terutama dari Amerika Serikat, yang telah meningkatkan produksi minyak serpih.

2. Pengaruh GeopolitikSituasi geopolitik di Timur Tengah dan Rusia juga memengaruhi harga minyak. Konflik dan ketegangan di wilayah-wilayah ini sering kali menyebabkan fluktuasi harga minyak. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, ketegangan yang relatif mereda tidak memberikan dorongan signifikan pada harga minyak.

3. Kebijakan EnergiKebijakan energi di negara-negara konsumen besar seperti Amerika Serikat dan China juga berpengaruh. Penggunaan energi alternatif dan upaya pengurangan emisi karbon menyebabkan penurunan permintaan minyak. Pemerintah di berbagai negara mulai mengalihkan fokus mereka ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Pergerakan Harga di Pasar

Pada Selasa, kontrak minyak mentah untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD78,05 per barel, turun 1,35% dari sesi sebelumnya​ (DCFX)​. Penurunan ini terjadi setelah harga sebelumnya sempat mencapai level rendah di USD per barel. Para analis memperkirakan harga minyak akan mendapat dukungan (support) di sekitar USD76,89 dan batas atas (resistance) di USD79,96​ (DCFX)​.

Pergerakan harga ini menunjukkan volatilitas yang tinggi, yang mencerminkan ketidakpastian pasar terhadap berbagai faktor eksternal. Selain itu, harga minyak mentah Brent, yang menjadi acuan internasional, juga mengalami penurunan serupa. Brent untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD79,06 per barel, turun 0,96%​ (DCFX)​.

Implikasi bagi Industri dan Konsumen

Penurunan harga minyak mentah berjangka memiliki implikasi luas bagi berbagai sektor. Industri energi, terutama perusahaan eksplorasi dan produksi minyak, mungkin mengalami tekanan finansial akibat penurunan harga ini. Investasi di sektor energi juga cenderung melambat ketika harga minyak rendah, yang dapat memengaruhi lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah penghasil minyak.

Bagi konsumen, penurunan harga minyak dapat menjadi keuntungan dalam bentuk harga bahan bakar yang lebih murah. Namun, dampak positif ini bisa terbatas jika pajak dan biaya distribusi tetap tinggi. Selain itu, volatilitas harga minyak juga bisa membuat perencanaan ekonomi menjadi lebih sulit, baik bagi konsumen individu maupun bisnis yang bergantung pada stabilitas harga energi.

Prospek Ke Depan

Para ahli ekonomi dan analis energi memperkirakan bahwa harga minyak akan tetap berfluktuasi dalam beberapa bulan ke depan. Faktor-faktor seperti pemulihan ekonomi global, perkembangan teknologi energi alternatif, dan kebijakan pemerintah akan memainkan peran penting dalam menentukan arah harga minyak.

Dalam jangka panjang, transisi ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan kemungkinan akan mengurangi ketergantungan dunia pada minyak mentah. Namun, dalam jangka pendek, minyak tetap menjadi komoditas penting yang harganya dipengaruhi oleh berbagai dinamika pasar.

Kesimpulan

Penurunan harga minyak mentah berjangka pada jam perdagangan di AS mencerminkan dinamika kompleks di pasar energi global. Faktor ekonomi, geopolitik, dan kebijakan energi semuanya berperan dalam membentuk harga minyak. Meskipun penurunan harga ini dapat menguntungkan konsumen, industri minyak mungkin menghadapi tantangan yang signifikan. Di masa depan, transisi energi dan pemulihan ekonomi akan menjadi kunci dalam menentukan arah harga minyak.

Sumber: Investing