Return to site

Equityworld Futures - Harga Minyak Turun Akibat Tanda-Tanda Penumpukan Stok Besar di Amerika Serikat

broken image

Harga minyak mengalami penurunan dalam perdagangan Asia pada hari Rabu setelah data industri menunjukkan penumpukan stok besar di Amerika Serikat yang mengejutkan, menantang gagasan pasar yang lebih ketat dalam jangka dekat. Tekanan dari dolar yang tangguh, menjelang lebih banyak petunjuk tentang inflasi dan suku bunga AS, juga menarik harga minyak lebih jauh dari level tertinggi empat bulan yang dicapai awal Maret.

Penurunan Harga Minyak

  • Harga minyak mentah Brent yang berakhir pada bulan Mei turun 0,8% menjadi $85,55 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,7% menjadi $81,05 per barel pada pukul 21:39 ET (01:39 GMT).
  • Pergerakan besar dalam harga minyak juga terjadi di tengah volume perdagangan yang lebih rendah menjelang libur Jumat Agung.

Penumpukan Stok Minyak AS

  • Data dari American Petroleum Institute menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS mengalami penambahan sebesar 9,3 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 22 Maret, dibandingkan dengan penurunan sebesar 1,5 juta barel pada minggu sebelumnya. Pembacaan ini jauh di atas ekspektasi untuk penarikan sebesar 1,2 juta barel.
  • Data API biasanya mencerminkan tren serupa dalam data resmi stok AS, yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu. Namun, pembacaan Selasa tersebut menimbulkan pertanyaan tentang seberapa ketatnya pasar minyak mentah AS, terutama karena produksi minyak tetap berada pada level tertinggi sebesar lebih dari 13 juta barel per hari.

Harapan Pasokan Minyak Global yang Ketat

  • Harapan akan pasokan minyak global yang lebih ketat, menyusul pembatasan pasokan dari Rusia, gangguan geopolitik di Timur Tengah, dan peningkatan aktivitas kilang minyak AS, mendorong harga minyak ke level tertinggi empat bulan pada awal Maret.
  • Namun, hal ini juga membuat harga minyak rawan terhadap pengambilan keuntungan, terutama setelah data yang mempertanyakan narasi pasar yang ketat.

Pengaruh Dolar Menjelang Data PCE dan Pidato Fed

  • Kekuatan dolar yang berada di dekat level tertinggi sebulan, juga memberi tekanan pada harga minyak, terutama karena para trader beralih ke dolar menjelang lebih banyak petunjuk tentang inflasi dan suku bunga AS pada akhir pekan ini.
  • Data indeks harga PCE - indikator inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan akan menjadi faktor dalam pandangan bank sentral terhadap pemotongan suku bunga.
  • Bersamaan dengan data PCE, pidato dari pejabat Fed utama - Ketua Jerome Powell dan anggota FOMC Mary Daly - juga dijadwalkan pada hari Jumat.

Kesimpulan

Meskipun harga minyak mengalami penurunan akibat penumpukan stok minyak AS yang besar dan penguatan dolar, pasar minyak global masih diharapkan tetap ketat. Faktor-faktor seperti pembatasan pasokan dari Rusia dan gangguan geopolitik di Timur Tengah diharapkan tetap mempengaruhi harga minyak. Namun, para pelaku pasar akan tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut, terutama data inflasi AS dan pidato pejabat Fed yang akan datang.

Sumber: Investing